SERANGAN JANTUNG TIPE STEMI (ST-ELEVATION MYOCARDIAL INFARCTION)

picture SERANGAN JANTUNG TIPE STEMI (ST-ELEVATION MYOCARDIAL INFARCTION)

Pendahuluan

Banyak film di Indonesia memperlihatkan sebuah adegan seseorang mengalami serangan jantung, dimana seseorang akan terlihat kesakitan dan memegangi dadanya dan sampai jatuh ke lantai. Serangan jantung memang memiliki gambaran khas hampir sama dengan adegan-adegan tersebut. Namun penting untuk diketahui bahwa serangan jantung memiliki beberapa tipe dan tidak semua serangan memperlihatkan gejala  serta kedaruratan yang sama. Pada artikel ini akan dibahas mengenai tipe serangan jantung yang paling bersifat darurat dan memerlukan penanganan reperfusi (pembukaan sumbatan pembuluh darah jantung) segera.

 

 

 

 

 

 

 

http://www.albanesi.it/wp-content/uploads/2014/01/angina_pectoris1.jpg

Gambar 1. Gambaran seseorang yang mengalami sakit dada

 

Definisi

STEMI adalah akronim yang berarti ST segment elevation myocardial infarction. Serangan jantung tipe ini ditentukan dari pemeriksaan rekam jantung (elektrokardiografi atau EKG).

Gambar 2. Perubahan rekam jantung (EKG) pada serangan jantung STEMI

 

Penyebab

Tipe ini merupakan tipe serangan jantung yang paling berat dan bersifat gawat darurat karena pada kelainan ini terjadi sumbatan total secara tiba-tiba dari pembuluh darah koroner yang memberikan supply darah untuk otot-otot jantung. Karena tidak mendapatkan supply  darah dimana membawa oksigen dan nutrisi yang penting untuk kelangsungan hidupnya, otot-otot jantung dapat mengalami kematian dan kerusakan.  Kematian otot jantung akan terus berkembang dan dalam 1 hari akan mencapai seluruh ketebalan dinding jantung.

 

Gambar 3. Perluasan kematian otot jantung

 

Gejala

Proses kematian dan kerusakan otot jantung akan menimbulkan gejala khas berupa sensasi nyeri dada. Adapun nyeri dada pada kasus ini bersifat :

  • Tumpul / tidak nyaman di dada seperti ditindih oleh benda berat
  • Terus menerus lebih dari 20 menit
  • Muncul saat melakukan aktivitas ringan
  • Tidak hilang dengan istirahat
  • Nyeri menjalar ke daerah bahu kiri, lengan kiri, atau dada kanan
  • Disertai keluarnya keringat dan rasa mual serta muntah

Kebanyakan orang akan mengalami gejala-gejala ini, namun sering gejala yang muncul tidak khas nyeri dada melainkan berupa sesak nafas, rasa sakit di ulu hati, dan lemas pada seluruh badan. Gejala yang tidak khas ini terutama dialami oleh wanita, usia tua, dan orang-orang yang sebelumnya mengidap kencing manis.

http://3.bp.blogspot.com/-nos_vVs73cc/TtnFTrSXixI/AAAAAAAAB-Q/kaVGO1yxrD0/s1600/Heart-attack-symptoms2.gif

Gambar 4. Gejala-gejala serangan jantung

 

Penanganan

Terdapat suatu istilah di dunia kedokteran jantung yaitu time is muscle. Makna istilah ini adalah dalam menangani serangan jantung tipe STEMI, setiap tenaga medis berpacu dengan waktu dan kegawat-daruratan, dimana dengan setiap menit terlewatkan, sekian jumlah otot jantung pula akan mengalami kerusakan.

Untuk serangan jantung tipe STEMI, karena sifat sumbatan pembuluh darah jantung yang total, maka penanganan yang diperlukan adalah tindakan reperfusi segera. Tindakan reperfusi adalah suatu tindakan membuka kembali clot atau sumbatan sehingga darah dapat kembali mengalir dan kematian (infark) otot jantung lebih lanjut dapat dicegah.

Tindakan reperfusi ada 2 macam yaitu dengan menggunakan obat pengencer darah yang kuat (fibrinolitik) atau dengan melakukan tindakan intervensi jantung berupa kateterisasi koroner yang dilanjutkan dengan pemasangan stent / ring.

Kedua tindakan reperfusi di atas dilakukan pada pasien dengan waktu dari muncul gejala sampai berobat ke rumah sakit kurang dari 12 jam (<12 jam).  Oleh karena itu,pada setiap keluhan mengarah ke sakit jantung diperlukan penanganan segera sehingga tidak terlambat untuk dilakukan tindakan reperfusi. Dengan semakin singkat penanganan dilakukan maka semakin banyak otot-otot jantung dapat diselamatkan.